Laman

Rabu, 24 November 2010

Kuliah iBelog (supaya tidak belog)

Sistem Penunjang Keputusan

BAB I
Management Support System (MSS)
MSS terdiri dari:
1. Decision Support Systems (DSS).
2. Group Support Sistems (GSS), termasuk Group DSS (GDSS).
3. Executive Information Sistems (EIS).
4. Expert System (ES).
5. Artificial Neural Networks (ANN).
6. Hybrid Support Sytems.

Managerial Decision Making & Management Information System (MIS).
Manajemen adalah proses pencapaian tujuan organisasi melalui penggunaan resources (manusia, uang, energy, material, ruang, dan waktu). Resource sebagai input, sedangkan pencapaian tujuan adalah outputnya. Kesuksesan suatu organisasi dan kesuksesan tugas seorang manajer diukur dari produktivitasnya.

Proses pengambilan keputusan terdiri dari 3 fase proses : intelegence, design, choice.
-Intelegence : pencarian kondisi-kondisi yang dapat menghasilkan keputusan.
-Design : menemukan, mengembangkan, dan menganalisis materi-materi yang mungkin untuk dikerjakan.
-Choice : pemilihan dari materi-materi yang tersedia, mana yang akan dikerjakan.

Proses-proses yang terjadi pada kerangka kerja DS dibedakan atas:
-Terstruktur, mengacu pada permasalahan rutin dan berulang untuk solusi standar yang ada.
-Tak terstruktur, adalah permasalahan kompleks dimana tak ada solusi serta merta. Masalah yang tak terstruktur adalah tak adanya 3 fase proses yang terstruktur.
-Semi terstruktur, terdapat beberapa kepututsan terstruktur, tetapi tak semuanya dari fase-fase yang ada.

Decision Support Systems(DSS).
Sistem berbasis komputer yang interaktif, yang membantu pengambilan keputusan memanfaatkan data dan model untuk menyelesaikan masalah-masalah yang tak terstruktur. DSS mendayagunakan resources individu-individu secara intelek dengan kemampuan komputer untuk meningkatkan kualitas keputusan. Jadi ini merupakan sistem pendukung yang berbasis komputer untuk manajemen pengambilan keputusan yang berhubungan dengan masalah-masalah semi terstruktur.Istilah DSS kadang digunakan untuk menggambarkan sembarang sistem yang terkomputerisasi. DSS digunakan untuk definisi yang lebih sempit, dan digunakan istilah MSS sebagai payung untuk menggambarkan berbagai tipe sistem pendukung.


Group Support Systems (GSS).
Berbagai keputusan utama dalam organisasi dibuat oleh group secara kolektif. Mengumpulkan keseluruhan group secara bersamaan dalam satu tempat dan waktu adalah sulit dan mahal, sehingga pertemuan ini memakan waktu lama dan keputusan yang dibuat hasilnya sedang-sedang saja, tak terlalu baik. Salah satu contoh dari implementasi group DSS ini adalah Total Quality Management (TQM).

Executive Information (atau Support) system (EIS atau ESS).
Berfungsi untuk:
- Menyediakan kebutuhan informasi yang diperlukan oleh pihak eksekutif.
- Menyediakan antarmuka yang benar-benar user friendly untuk eksekutif.
- Mempertemukan berbagai gaya keputusan individu para eksekutif.

Expert Systems (ES).
Semakin tak terstruktur suatu organisasi, maka solusinya akan lebih spesifik. ES dibuat menyerupai seorang pakar / ahli. ES adalah paket hardware dan software yang digunakan sebagai pengambil keputusan dan atau pemecah masalah; yang dapat mencapai level setara atau kadang malah melebihi seorang pakar. ES merupakan cabang dari Sistem Pakar.

Neural Computing (Artificial Neural Network)
Teknologi Sebelum Artificial Neural Network (ANN) berbasis pada penggunaan data, informasi, ataupun pengetahuan eksplisit yang tersimpan di komputer dan memanipulasi mereka menurut kebutuhan.

Evolusi dari alat pengambil keputusan terkomputerisasi.
Dibagi dalam 7 kategori:
1.Transaction Processing Systems (TPS).
2.Manajement Information Sistems (MIS).
3.Office Automation Sistems (OAS).
4.Decision Support Systems (DSS) dan Group DSS (GDSS).
5.Expert Sistem (ES).
6.Executive Information Systems (EIS).
7.Artificial Neural Network (ANN).

Perbedaaan antara MIS dan DSS
Fitur dari DSS:
-DSS dapat digunakan untuk mengawali kerja pada hoc, masalah-masalah yang tak diharapkan.
-DSS dapat menyediakan pendukung keputusan dalam kerangka waktu yang pendek/terbatas.
-DSS dapat berevolusi sebagai nama halnya pengambilan keputusan memplajari tentang masalah-masalah yang dihadapinya.
-DSS dapat dikembangkan oleh para professional yang tak melibatkan pemrosesan data.

Karakteristik MIS :
Kajiannya pada tugas-tugas yang terstruktur, dimana prosedur operasi standar aturan-aturan keputusan dan alur informasi dapat didefinisikan. Hasil utamanya adalah meningkatkan efisiensi dengan mengurangi biaya, waktu tunggu, dengan mengganti karyawan klerikal.

Karakteristik DSS:
Kajiannya ada pada keputusan-keputusan dimana ada struktur yang cukup untuk komputer dan alat bantu analitis yang memiliki nilai tersendiri, tetapi tetap pertimbangan manajer memiliki esensi utama. Hasil utamanya adalah dalam peningkatan jangkauan dan kemampuan dari proses pengambilan keputusan para manajer untuk membantu mereka meningkatkan efektivitasnya.

Hybrid Support Systems.
Tujuan dari Computer Based Informaton System (CBIS) adalah untuk membantu manajemen dalam memanajemen penyelesaian atau mengorganisasi masalah lebih cepat dan baik daripada tanpa menggunakan komputer. Kata kuncinya adalah solusi yang tepat dari manajemen permasalahan, dan bukannya tool atau teknik yang digunakan dalam proses.

Kesimpulan:
-Perkembangan komputer demikian cepatnya dan juga penggunaannya dapat dimanfaatkan oleh para manajer.
-MSS adalah keluarga teknologi yang dapat digunakan secara mandiri atau dalam bentuk kombinasinya. Dukungan terkomputerisasi untuk para manajer sangat penting dalam berbagai kasus untuk kelanjutan organisasinya.
-Manajement pengambilan keputusan makin lama makin kompleks, maka metode intuisi dan trial and error tak tepat lagi.

Minggu, 21 November 2010

Selamat Datang di Blognya Orang Belog .


Informasi yang akan anda dapatkan di blog ini adalah informasi mengenai pengetahuan umum yang pernah saya pelajari. Baik pelajaran sekolah dari TK, SD, SMP, SMA, dan materi Kuliah yang pernah saya dapatkan. Membaca berbagai majalah, artikel, dan buku yang pernah saya baca, serta pengalaman pribadi saya yang banyak mengandung pelajaran bermanfaat untuk kehidupan saya (semoga pengalaman yang saya bagikan juga bermanfaat untuk anda).  Amin…..
Orang bijak mengatakan: “Pengalaman diri sendiri adalah guru yang paling berharga”.
Tapi menurut saya: “Pengalaman orang lain adalah guru yang paling berharga”. Karena kita bisa belajar banyak hal dari pengalaman orang lain tanpa kita sendiri yang terlebih dahulu mengalaminya.
Contoh Extrem: Ada orang yang pernah mengalami kejadian jatuh ke dalam jurang, trus dia bilang jatuh ke jurang itu sakiiiiiit banget.  Apabila kita tidak percaya pengalaman orang tersebut kalau jatuh ke jurang itu SAKIT, masak kita harus jatuh ke jurang dulu untuk membuktikan kalo itu sakit???.
Contoh Lain dari pengalaman Om saya: Thomas Alfa Edison (penemu bola lampu). Om Thomas mengalami kegagalan ribuan kali dalam usahanya untuk menemukan sebuah bola lampu. Sampai akhirnya, sekarang kita sendiri sudah sering menemukan bola lampu terang yang ada di  Jalan, di Rumah, dan dimana-mana. Pelajaran yang bisa kita ambil dari Om Thomas adalah Jangan takut gagal, dan jangan pernah menyerah untuk terus berusaha. Yaaa…. Kira-kira seperti itulah contohnya.

Oke deh, supaya kita ga terlalu ngelantur kemana-mana, lebih baik sekarang silahkan anda pilih artikel yang ingin anda baca.
Oya hampir lupa…
Sekedar informasi adjah…..
Kenapa judul blog saya adalah “iBelog” ?.
Karena iBelog berasal dari sebuah kata Belog. Belog adalah sebuah istilah dalam Bahasa Bali yang artinya “orang yang bodoh”. Jadi apabila anda sudah buka blog ini, maka saya ucapkan selamat, dan terima kasih karena anda sudah percaya pada orang belog. (^_^)v

Semoga blog saya ini bermanfaat untuk kita semua, karena blog ini merupakan sebuah blog yang pertama kali dalam sejarah kehidupan manusia, yang mengungkapkan fakta bahwa :
“Orang pintar bisa belajar dari orang belog. Bukan untuk menjadi orang yang belog, tetapi untuk belajar supaya tidak belog.

Sukses Untuk Anda….
Salam Manis dari iBelog:
I Putu Gede Mandala Jayadhita